Belajar Soneta Lewat Lagu

Jika aku menyatakan bahwa lagu adalah alat bantu belajar yang efektif, itu bukan sekedar teori. Tapi sejak kecil, aku memang sudah membuktikan bahwa lagu benar-benar membantuku belajar. Bukan sekedar sebagai penyemangat atau untuk menemani proses belajar. Buatku, aku betul-betul menggunakan lagu untuk menghafal aneka materi pelajaran.
 
Sebagaimana yang pernah aku bagi dalam beberapa lagu di Pelangi Nada, seperti: “Awan” yang menceritakan proses terjadinya awan dari pemanasan air danau/air laut/air sungai, “Buah Eksotis” yang berisi jenis-jenis buah eksotis yang hanya tumbuh di negara tropis (coba Anda cek seberapa anak Anda kenal dengan buah-buah yang ada dalam lagu ini), “Teman-temanku” yang menggambarkan betapa kaya bangsa ini dengan beragam suku bangsa seperti: Aceh, Padang, Jawa, Bugis, Dayak, Berau, Bentong, Danai, Bima, Buru dll – dan masih banyak lagi.
 
Maka kali ini aku akan berbagi kisah salah satu contoh caraku menghafal Soneta. Aku masih ingat waktu itu aku SD dan pelajaran Bahasa Indonesia sedang membahas tentang puisi. Tugas waktu itu adalah menghafal salah satu bentuk puisi, dan aku kebagian menghafal Soneta. Huaaa rasanya susah sekali menghafalnya. Judul Soneta yang harus aku hafal waktu itu adalah Gembala – karya Muhammad Yamin:
 
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
 
Image by IpoenkGraphic
Rima akhir Soneta biasanya: abba, abba, cdc, cdc atau seperti pantun: aabb, aabb, aba, aba atau bisa juga abba, abba, aaa, aaa
 
Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris). -Wikipedia-
 
Buatku yang waktu itu masih SD rasanya susaaaaaaaaaaaah bener menghafal puisi ini. Kalimatnya pun banyak berisi kumpulan kata yang jarang aku dengar sehingga lebih susah lagi menghafalnya. Namun ternyata ketika aku lagukan, TRRRRREP langsup hafal. Dan hafalnya itu ternyata SAMPAI SEKARANG!
 
Padahal aku baru akhir-akhir ini saja tiba-tiba teringat kalau dulu pernah menghafal sebuah puisi berjudul Gembala. Tiba-tiba saja serentetan nada yang dulu pernah aku buat waktu SD mengalir lengkap dengan isi puisinya. Aku pun kaget, betapa satu puisi itu terbungkus sempurna dalam lagu. Nah, itulah kekuatan nada. Nada itu masuk ke bawah sadar kita, membentuk sebuah kondisi yang akhirnya mengaitkan kita pada serentetan kejadian.
 

Sekarang, untuk anak-anakku hal ini terbalik, lagu ini menjadi pintu masukku untuk menjelaskan kepada mereka apa itu Soneta. Contoh lagunya bisa didengarkan di sini.

 

1 thought on “Belajar Soneta Lewat Lagu”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *